Eztetic Art

Tawasul 'Ali Bin Abi Thalib

Saturday, November 18, 2017

Nilai Plus sebuah karya seni

Kadang ada-ada saja kisah dibali dealnya sebuah transaksi bisnis antara pelaku seni dan customer, produk seni yang harusnya dinilai dari segi artistiknya, kini (mungkin sudah lama juga sih...😂) bertambah point plusnya ketika barang pesanan customer itu berupa lukisan yang berkaitan dengan sebuah moment yg dianggap penting atau mungkin unik oleh seorang customer, sehingga bisa saja mereka berpersepsi dan bermaksud bahwa dengan memesan lukisan selain mengharap ada sentuhan nilai seni juga bisa mengabadikan moment unik dan berkesan.

Hal ini sering saya alami ketika ada seorang customer yang order lukisan bukan/tidak menitik beratkan kepada nilai artistiknya, tapi lebih ke moment yang menurut mereka berkesan.

Sebagaimana yang baru-baru ini saya alami, seorang customer Ibu Ririh Handayani memesan lukisan karena menurut beliau ada satu moment yang ingin diabadikan.
Hal itu terbukti ketika saya tanya, "ini lukisannya mau close up apa full body bu..?"
Beliau menjawab : "full body aja pak, biar keliatan kalo anakku pakai sarung..."
😂😂😂

Tidak mengherankan memang, mungkin sebagian kita juga pernah merasakan itu, terutama kita yang pernah punya anak balita, dimana anak balita begitu terkesan menggemaskan dengan segala tingkah lakunya, apalagi ketika kelucuan itu dibalut dengan nilai plus seperti ketika memakai baju adat, pakaian ibadah atau apapun yang berbau hal yang sebenarnya mereka masih terlalu polos untuk mengenakannya tapi dilakukan pada saat itu.

Ternyata bukan bukan bagaimana menikmati rokok saja yang, mengalami pergeseran, penilaian terhadap sebuah karya senipun sama.

Kadang pelukis membakar rokoknya sambil melakukan tarian kuasnya/ pensilnya diatas media baik kanvas, kertas, dinding atau yang lainnya, bukan semata-mata karena mereka ingin menikmati rokok itu sendiri, terbukti beberapa pelukis lebih memilih rokok yang nggak populis, seperti rokok kretek yang harganya sangat terjangkau, padahal mereka bisa-bisa saja membeli rokok yang brandednya ternama dan harganya bikin mata melotot, tapi hal itu tidak mereka lakukan, karena mereka merokok hanya agar bisa lebih rileks dan inspirasi imajinatifnya terus mengalir....

Whatever,.....
Tetap semangart bagi rekan-rekan perupa...
Dan, salam santun...

Eztetic Art

No comments:

Post a Comment